728x90 AdSpace

MELAYANI KONSULTASI, TERAPI KESEHATAN, HIPNO RSQ & TRAINING RSQ. SILAHKAN MENGHUBUNGI VIA SMS, TELEPON/ WA KE 0812-7225-9727 dan 0814-6221-9987
  • TERKINI

    Minggu, 10 Januari 2016

    GAMPANG SUSAHNYA MENINGGALKAN POLA PIKIR SAAT INI (5)



    Dalam kehidupan manusia selalu dikendalikan oleh tiga hal yaitu; akal pikiran, hati (rasa) dan nafsu pada setiap perilaku dan tindakannya dan tidak bisa lepas barang sedikitpun, selalu berkolaborasi diantara ketiga hal tersebut, yang membedakan adalah yang mana yang berada di depan dalam memimpinnya, apakah akal pikiran, hati atau nafsunya.

    Akal pikiran merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa yang khusus diberikan pada makhluk yang namanya  manusia, dengan tujuan  agar dapat memenuhi sendiri kehidupan di dunia dan dapat lebih baik serta dapat mencari jalan kembali kepada yang memberi hidup, tetapi dalam perjalanannya banyak digunakan hanya sebagai kebutuhan hidup di dunia saja dan hanya sedikit manusia yang menggunakan sebagai jalan kembali menuju Tuhannya.

    Hati nurani adalah merupakan rumah Tuhan, tempat dimana Tuhan bersemayam dalam diri manusia, sehingga seseorang yang berhati mulia akan selalu mendapatkan berkah Tuhan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Kebaikan selalu muncul dari dalam hati nurani yang paling dalam karena memang tempatnya ada energi, kekuatan Tuhan bersama hatinya. Sedangkan lapisan hati yang paling luar merupakan medan pertempuran antara sifat positif dan negative diri manusia.

    Nafsu juga dianugerahkan kepada manusia dan seluruh makhluk yang ada di alam semesta ini yang pada permulaannya dengan tujuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak pada makhluk alam semesta ini, seperti misalnya pada tumbuhan yang tidak bisa bergerak, mereka hanya bertahan hidu dan berkembang biak pada tempatnya, hanya bantuan alam lainlah tumbuh-tumbuhan bisa  menyebar kemana saja, terutama adanya lam semesta yang berbentuk angin yang membantunya. Demikian juga hewan, untuk bertahan hidup sudah bisa bergerak hanya pada daerah tertentu untuk mendapatkan makanan dalam bertahan hidup serta berkembang biak, hewan hanya membutuhkan makanan saat lapar saja, dan makanpun akan berhenti bila sudah kenyang, karena hewan juga sudah tahu bahwa makanan pasti sudah disiapkan oleh yang memberi kehidupan.

    Sangat berbeda bila nafsu yang ada dalam diri manusia karena memang manusia diberikan kelebihan yaitu akal pikiran, maka nafsu yang sebelumnya hanya sebagai kodrat untuk bertahan hidup dan berkembang menjadi berbagai bentuk dalam perkembangannya sesuai dengan akal pikiran  manusia itu sendiri, bahkan perkembangannya sangat pesat menuju kearah positif dan negatif hingga saat ini, bahkan sekarang sudah susah membedakan mana yang positif dan negatif.

    Karena Tuhan maha Pengasih dan Penyayang, masih juga memberikan petunjuk dalam kehidupan di alam dunia ini kepada manusia, mulai dari bentuk-bentuk kehidupan berupa simbol-simbol dalam gambaran alam semesta, riwayat manusia lain, bahkan tidak tanggung-tanggung diberikan manual book atau buku petunjuk berupa kitab-kitab suci dan dibawakan oleh manusia terpercaya, yang semua itu agar manusia dapat dengan mudah kembali kepada Tuhannya, lagi-lagi akal pikiran manusia memporak porandakan rencana Tuhan yang sangat menyayangi dan mengasihi umatNYA.

    Jendela akal pikiran hanya melalui mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar saja, kemudian disaring-saring, diperas-peras seperti sebuah corong, awalnya diterima besar tetapi kemudian diberikan kepada hati nurani dan nafsunya mengecil, maka makna dari kehidupan itu sendiri menjadi bias tak tentu arahnya, apalagi akal pikran berperan dalam setiap tindakannya, maka yang terjadi adalah demi keuntungan pribadinya saja, dimana tindakan itu menguntungkan dirinya akan dilakukan.

    Lagi-lagi akal pikiran manusia yang selalu membuat masalah, semua hanya berdasarkan logikanya saja semua yang nampak saja yang selalu membuat manusia terpana dan mengikutinya, tetapi yang memberikan akal pikiran dan segala keperluan hidupnya dengan mudah diabaikan saja seolah-olah tidak mempunyai peran, karena memang Tuhan tidak dapat dilihat dan didengar untuk ditangkap oleh akal pikiran manusia. Tuhan Maha Besar, sedangkan  manusia sangat-sangat kecil bagaimana manusia bisa menangkap dengan mudah makna dari Tuhan dengan sempurna dalam kehidupannya, hanya manusia terpilih sajalah yang bisa menterjemahkan maksud Tuhan kemudian disampaikan kepada manusia lainnya, itupun juga masih sangat sedikit yang dapat disampaikan pengetahuan tentang Tuhannya.

    Manusia tidak ada yang kekal di dunia ini, generasi manusia akan selalu berganti dari generasi sebelumnya menuju ke generasi berikutnya demikian juga dengan kehidupan, setiap kehidupan tidak ada yang sama dan terus berubah seiring dengan kehidupan yang dijalaninya, tentunya akal pikiran manusia juga dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan kehidupan ini,  maka peran akal manusia sangat dibutuhkan untuk menterjemahkan makna Tuhan dalam alam semesta ini.

    Dalam perjalanan hidup dimana hati nurani merupakan rumah Tuhan, maka sebenarnya manusia mudah untuk memahami Tuhan dengan hatinya, tetapi akal pikiran selalu ingin menjadi di depan terus, maka dengan keinginan itulah banyak terjadi pengkaburan makna Tuhan dalam dirinya, menutupi hati, bahkan kebenaran Tuhan sudah tidak menjadi yang utama dalam kehidupan ini, semua mengikuti kebenaran akal pikirannya, bahkan tanpa disadarinya, akal pikirannya sendiri tenggelam dengan akal pikiran orang lainnya dan dalam hidupnya mengikuti pola pikir orang lain, maka terjadilah kelompok-kelompok yang sudah membentuk kebenarannya sendiri-sendiri.

    Apa jadinya kehidupan dunia ini bila terus mengikuti kebenaran akal pikirannya sendiri? Atau mengikuti pola pikir orang lain? Semua kembali kepada pilihan hidup kita masing-masing.

    Mulailah dengan membuka hati nurani dalam setiap kehidupan, melibatkan hati nurani yang utama adalah menuju kebaikan Tuhan yang sudah ada sejak kita dilahirkan, hilangkan kabut yang menutupi hati yang selama ini ditutupi oleh kebenaran pola pikir kita sendiri karena melibatkan hati nurani sudah melibatkan Tuhan dalam kehidupan ini, kembali mencerdaskan hati sama dengan kembali kepada jalan Tuhan.

    Akal pikiran, hati dan nafsu harus bisa dikendalikan dengan hati nurani, ujung tombak kehidupan adalah hati nurani yang selalu dekat dengan Tuhan, mencerdaskan hati sudah tidak bisa ditawar lagi. Kolaborasi hati nurani yang didukung oleh akal pikiran dan nafsu yang positif akan menghasilkan energy kehidupan yang sempurna.

    Pelatihan RSQ mengajak semua pesertanya untuk bisa berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Besar dan juga dapat membantu masyarakat dalam kesulitan hidupnya dengan kesehatan, keselamatan, kemuliaan dan rejeki yang berkah.


    Selamat bergabung!!!!!


    Salam “CERDAS HATI RSQ”
    HikmahNurani.com

    Seorang yang sering bekerja keluar masuk hutan selama hampir 30 tahun, dan banyak menemui hal-hal yang berhubungan dengan alam semesta mulai dari yang kasat mata sampai pada hal yang nyata, mulai dari yang bisa diterima akal sehat sampai tidak masuk logika sama sekali, sehingga minat untuk memahami energi alam semesta menjadi keharusan, selama hampir 10 tahun mulai menekuni bidang energi alam semesta.

    Website: HikmahNurani.com

    • Facebook Comments
    • Blogger Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: GAMPANG SUSAHNYA MENINGGALKAN POLA PIKIR SAAT INI (5) Rating: 5 Reviewed By: hikmah nurani
    Scroll to Top