Pada jaman dulu jaman bangsa Indonesia belum merdeka, kata gotong royong sangat erat dengan bangsa Indonesia bahkan sampai ada pepatah yang mengatakan “RINGAN DAPAT DIJINJING, BERAT SAMA-SAMA DIPIKUL” yaitu bila ada pekerjaan ringan cukup dilakukan dengan satu orang tetapi bila pekerjaan itu cukup berat untuk satu orang maka perlu adanya gotong royong agar bisa terangkat dengan mudah dan ringan.
Kemerdekaan bangsa Indonesia dapat terjadi karena bangsa mau bergotong royong bahu membahu saling membantu untuk mendapatkan kemerdekaan bangsa sehingga terwujudlah kemerdekaan berkat semangat gotong royong semua elemen bangsa yang memunyai tujuan yang sama yaitu merdeka dari penjajahan bangsa lain. Semangat gotong royong ini terus diabadikan oleh presiden pertama kita dan diteruskan oleh presiden berikutnya. Salah satu wujud yang sampai saat ini masih melekat adalah bentuknya koperasi yang sudah menyebar di seluruh pelosok daerah di Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya kemajuan jaman dimana saat ini merupakan jaman informasi dan semakin banyaknya penduduk, sifat dasar manusia Indonesia yang satu ini ikut memudar, perkembangan informasi dan telekomunikasi membuat manusia semakin terkotak-kotak sesuai dengan kepentingannya masing-masing, dan hanya mempunyai kepentingan yang sama sajalah yang bisa berkumpul menjadi satu tujuan, hanya sekelompok kecil saja.
Adanya perkembangan jaman dan berkembangnya pola pikir, tujuan hidup manusia satu dan lainnya sudah semakin beragam, semakin banyak alternative untuk mencari nafkah kehidupannya, bahkan dalam satu lokasi tempat tinggalnya saja aneka tujuan setiap manusia sudah tidak ada yang sama, otomatis manusia memanfaatkan kemajuan komunikasi untuk selalu dapat berhubungan dengan kelompoknya. Dengan beragamnya kegiatan diluar rumah juga menyebabkan tidak ada waktu untuk berkumpul bersilaturahmi dengan lingkungan semakin terbatas, waktu sisa hanya digunakan untuk keluarganya saja, sehingga mulai muncullah sifat individualis sedikit demi sedikit. Gotong royong saat ini sudah mulai menghilang seiring dengan berkembangnya kemajuan jaman yang melanda saat ini.
Kecenderungan semakin kuatnya pengaruh pola pikir, tanpa disadarinya pola pikir sendiri dengan mudah ditenggelamkan oleh pola pikir orang lain yang dianggap benar, maka tanpa segan-segan diikutilah orang tersebut, bahkan tanpa disadari manusia seperti terhipnotis mengikuti apa kata orang yang pola pikirnya diikuti dengan tanpa syarat, itulah yang terjadi dalam perkembangan jaman saat ini, walaupun tetangga dekat bila tidak sama pola pikirnya dengan dirinya dianggap sebagai penghalang dalam kebersamaan, maka sifat gotong royong yang selalu digaungkan gemanya semakin memudar dengan perkembangan manusia.
Gotong royong adalah sifat kebersamaan, memikul beban bersama tanpa memandang golongan ataupun kelompok, dimana ada yang membutuhkan yang lain membantu mengangkat kesulitan agar dapat meringankan beban orang lain, itu merupakan sifat yang sangat mulia, dengan bergotong royong timbul kebersamaan, kesatuan, seperti sapu lidi, bila lidi-lidi itu menjadi satu akan mempunyai kekuatan yang besar dan sangat bermanfaat, demikianlah dalam kehidupan seharusnya.
Kenapa gotong royong seakan menghilang….? Ini akibat pola pikir yang menggerusnya dengan mengutamakan kepentingan pribadi yang semakin menghimpit kebutuhan, kepentingan diri, dan meningkatnya ego untuk selalu bersaing dengan manusia lainnya, tujuannya untuk bertahan hidup. Hebatnya pengaruh pola pikir manusia saat ini, sudah merambah pada semua sektor dalam setiap kehidupan manusia.
Pola pikir sering mempengaruhi manusia itu sendiri dalam memandang setiap kehidupannya dan juga mudah sekali dijangkiti oleh pola pikir manusia lainnya bila sudah merasa memperoleh kebenaran dari orang tersebut, apa yang dikatakan orang akan diikuti, sehingga tanpa disadari pola pikir sendiri sudah tidak terpakai lagi, bisa dikatakan sebagai mati suri.
Mudahnya ada perubahan dalam pola pikir seharusnya mulai melirik suara hati, suara yang datang dari nurani paling dalam dengan cara merenungkan setiap kehidupan yang dijalaninya yang dikolaborasikan dengan Tuhan yang Maha Kuasa untuk berserah diri dan mohon petunjukNYA dalam mengarungi kehidupan, maka dapat dipastikan pola pikir yang sudah mulai tenggelam akan timbul lagi dengan penuh kepositifan.
Komunitas cerdas hati selalu mengajak untuk selalu berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk selalu mengingatkan tentang perbuatan baik dan positif, menjauhi semua hal yang negative, apalagi pelatihan RSQ akan membantu membersihkan alam bawah sadar untuk mempercepat proses perubahan oloa pikir menuju kepositifan hidup.
Selamat bergabung!!!!!!
Salam “CERDAS HATI RSQ”
0 komentar:
Posting Komentar