Jaman sekarang adalah jaman informasi, perkembangan
telpon seluler hampir semua orang memegang handphone, maka menyebarkan
informasi sangat mudah apalagi sekarang internet sudah menjadi kebutuhan setiap
manusia yang membutuhkan informasi, maka akan sangat mudah menyebarkan
informasi, baik informasi yang baik ataupun informasi yang menyesatkan.
Banyak orang selalu mengingatkan sejarah pada masa dahulu
dengan berbagai cerita yang menarik untuk menjadi acuan manusia saat ini, agar
manusia mau belajar dari masa lalu, yang baik akan diteruskan dan dilakukan
pada masa kini, yang buruk ditinggalkan supaya alam dunia menjadi lebih baik
dari jaman sebelumnya.
Manusia sekarang sudah banyak yang menggunakan akal
pikirannya dengan baik, berbeda dengan kondisi jaman dahulu karena perkembangan
jaman, bukan berarti manusia jaman dahulu lebih bodoh tetapi tetap tergantung
kepada manusia itu sendiri bagaimana mengembangkan dirinya dalam setiap menjalani
kehidupannya sendiri.
Manusia jaman dahulu tergantung kepada manusia yang
mempunyai kelebihan dan setiap manusia yang mempunyai kelebihan dianggap lebih
cerdas bisa membimbing manusia lainnya dalam menjalani kehidupan, maka model ketergantungan
ini menjadi peluang untuk memanfaatkan orang lain yang lebih bodoh dari
dirinya, bisa dimanfaatkan secara positif maupun negatif dengan berbagai tujuan
manusia yang jauh lebih cerdas.
Jangankan menilik jaman dahulu dan sekarang, antara anak
dan orang tua kandungnya saja sudah tidak mempunyai pemahaman yang sama, bahkan
orang tua dianggap mempunyai pandangan yang kolot dan sudah kuno serta berbeda,
itulah perubahan jaman yang hanya berbeda tidak lebih dari 17 tahun, bagaimana
kalau jaman dahulu dibandingkan dengan jaman sekarang, pasti akan jauh
perbedaannya dalam kehidupan. Tetapi si anak tidak akan menentang orang tuanya,
selalu mematuhi setiap nasehat orang tuanya walaupun ada ketidak setujuan
karena hatinya ada yang membimbing yaitu Tuhan agar selalu patuh pada orang
tuanya, dan diarahkan menggunakan akal pikiranya untuk bisa mengatasi masalah
hubungan ini, maka akal pikirnya berkolaborasi dengan hati dan nafsunya dengan
baik dengan mengambil substansi dari nasehat orang tua, sehingga bisa menindak lanjuti dengan cara meninggalkan nasehat yang negatif
dan selalu menggunakan akal pikir hati dan nafsu positifnya untuk berlaku positif dan tidak menyakiti hati orang tuanya.
Kehidupan ini tergantung kepada kolaborasi antara akal
pikiran, hati dan nafsu manusia itu sendiri kata cak Nun seorang budayawan,
tergantung manusia menggunakannya, mana yang akan ditaruh didepan, akal
pikirnya, hati atau nafsunya, maka terbentuklah karakter manusia itu dalam
setiap tindakan dalam hidupnya, dan orientasi karakter hidupnya mengarah kearah
positif atau negatif, semua itu hanya manusia itu sendiri yang bisa
mengendalikan dan mengarahkannya.
Saat ini manusia sudah sangat cerdas akal
pikirnya, karena manusia setiap rencana dan tindakannya selalu mengatakan
bahwa 99 % hasil perjuangannya dan hanya 1 % gagal, sehingga manusia sekarang sangat mudah
terpengaruh dengan pola pikir mereka sendiri, logika digunakan menjadi senjata
untuk mengetrapkan dalam hidupnya dan kegagalan itu disebabkan Tuhan katanya,
itulah pola pikir yang sudah mengakar dalam diri manusia, peran Tuhan dalam
kehidupannya diabaikan apalagi peran hati dan nafsunya sangat mudah dikesampingkan.
Manusia sejak kecil sudah diajari huruf dan angka,
diajari mengolah akal pikirnya, sehingga manusia sudah tidak bisa lepas dari
akal pikirnya yang serba logika, maka pola pikir tanpa disadari menjadi
karakter manusia jaman sekarang, sangat pandai dalam mencari kebenarannya
sendiri dan jika mampu akan memaksakan kebenarqn sendiri kepada orang lain,
maka terjadilah kelompok-kelompok kebenaran dalam kehidupan manusia saat ini.
Ironis sekali, jaman akal pikiran manusia sudah sangat
maju, tetapi masih sangat mudah dibawa kearah kondisi pola pikir orang lain, ya…..
karena manusia hanya mengandalkan akal pikirannya saja sebagai ujung tombak
kehidupan, tanpa melibatkan hati dan nafsu yang positif. Dan ini juga suatu
bukti bahwa akal pikir manusia tidak mempunyai kestabilan dan mudah goyah bila
ada yang mempegaruhinya berbeda dengan hati yang selalu stabil berkiblat kepada
Tuhan dengan segala kebaikanNYA.
Manusia tidak mungkin bisa menghilangkan akal pikirannya,
karena merupakan salah satu alat yang diberikan Tuhan untuk hidup di dunia,
tetapi merubah pola pikir menjadi yang positif dan bisa berkolaborasi dengan
hati dan nafsu positif bisa membuat lebih baik, merubahnya menjadi positif itu
mudah tetapi menjaga pola pikir positif selama hidup itu yang sulit, perlu
pamahaman kehidupan dalam akal pikiran, memberikan ruang hati dan nafsu positif
dalam akal pikiran yang terus menerus dapat membuat pola pikir menjadi positif.
Pelatihan RSQ yang diadakan oleh hikmahnurani.com
merupakan salah satu metode yang dapat merubah pola pikir menjadi lebih
positif, fisik lebih sehat dan otomatis dalam kehidupan akan memperoleh berkah
Tuhan, silahkan bergabung….
0 komentar:
Posting Komentar