Dahulu sebelum manusia berkembang seperti saat ini, peyakit yang ada tidak sebanyak seperti sekarang ini, misalnya kalau dahulu manusia hanya tahu sakit lever misalnya, sekarang jenisnya sudah berkembang menjadi sakit hepatitis A, B dan masih banyak lagi jenis sakit levernya, mungkin penyakit lainnya juga seperti itu, karena penulis bukan dokter, hanya melihat dan mendengar dari kondisi yang ada di sekitarnya.
Dunia semakin maju saat ini selalu diimbangi dengan semakin banyak ragamnya penyakit yang berkembang, maka peran akal pikiran manusia dituntut untuk mengatasi hal ini dengan cara menyelidiki asal usul penyakit dan membuat obat yang dapat memberantas penyakit tersebut, mak berkembanglah segala macam obat untuk mengatasinya.
Semakin banyak penyakit semakin banyak manusia dengan menggunakan akalnya berlomba-lomba untuk membuat obat dalam mengatasi hal ini, sehingga hanya manusia yang mempunyai kepintaran dalam hal penyakitlah yang diuntungkan dalam kehidupan manusia, sedangkan manusia yang tidak mempunyai kepandaian harus merelakan untuk menebusnya dengan berbagai cara.
Tanpa disadari manusia sudah mulai terjadi manusia memanfaatkan manusia dalam mengejar materi duniawi, tidak hanya manusia yang pandai membuat obat saja yang berkecimpung dalam hal penyakit, tetapi dari berbagai manusia sudah terlibat saling memanfaatkan. Disinilah akal pikiran manusia hanya berpikir tentang materi atau duniawi, padahal bila manusia mau sedikit berkorban untuk selain dunia materi, banyak hal yang bisa diperbuat dengan akal pikirannya.
Tuhan menciptakan manusia adalah kehendakNYA, dan Tuhan memberi akal pikiran kepada manusia sebenarnya ditujukan sebagai alat untuk kembali kepada Tuhannya, tetapi manusia saat ini hanya menggunakan akalnya hanya untuk kepentingan dirinya dan memanfaatkan manusia lain dengan memperbanyak materi, seoalah-olah lupa bahwa manusia lahir dan mati itu tidak membawa apa-apa alias telanjang bulat.
Tanpa disadari oleh manusia bahwa dalam hal ini manusia memanfaatkan manusia atau manusia memperbudak manusia lainnya dalam skala kecil untuk memperoleh kesehatan yang baik dengan imbalan materi. Maka banyak manusia yang tidak bisa tertolong dalam sakitnya hanya karena tidak mempunyai materi dalam memperoleh kesempatan hidup, sedangkan materi berhubungan dengan rejeki Tuhan, apa boleh buat demikianlah yang terjadi dalam dunia ini. Inilah kata manusia untuk memperoleh kehidupan harus mengalami seleksi alam yang demikian salah satunya.
Bila dikaitkan dengan kehidupan jangka panjang manusia, maka akan semakin banyak manusia yang tidak akan mempunyai kesempatan hidup hanya karena materi, terutama bila mengalami sakit. Akal manusia digunakan hanya untuk memperbudak manusai lainnya hanya karena kebutuhan materi yang notabene tidak akan dibawa mati.
Bila bicara tentang penyakit, kenapa jaman semakin maju, semakin canggih, tetapi penyakit baru terus bermunculan seperti tidak ada habisnya, bahkan semakin banyak yang belum dapat ditemukan obatnya hingga saat ini. Ini karena manusia merasa mampu dengan kemampuan akal pikirannya untuk membuat obat-obat kimia untuk memberantas penyakit.
Padahal Tuhan sudah menyediakan obat-obat alami yang telah dititipkan pada tanaman-tanaman yang tersebar di seluruh dunia ini untuk memberikan kenyamanan dalam menghadapi segala macam penyakit, tetapi manusia masih lebih percaya kepada akal manusia sendiri untuk mengatasi penyakit. Manusia percaya kepada dokter sebagai ahli penyakit dan dokter mempercayai obat buatan manusia. Dalam hal ini bukanmenyalahkan dokter sebagai pelaku, karena seorang dokter juga manusia biasa yang kebetulan sebagai salah satu manusia yang tidak menyadari akan hal ini.
Manusia saat ini sudah tidak mempunyai kepekaan tentang penyakit dan penyebabnya, semua dikarenakan dominasi akalnya yang selalu mencari pembenaran tentang suatu penyakit hanya dengan menggnakan akal pikirannya sendiri, sedangkan manusia dahulu tingkat mencari penyakit dan penyebabnya masih menggunakan kepekaan dalam mengolah atau menganalisa suatu penyakit, yaitu selalu dikaitkan dengan adanya Tuhan, sehingga turunlah petunjukNYA berupa salah satunya adalah obat dari bahan-bahan yang alami, sehingga manusia betul-betul sembuh secara lahir batin.
Perkembangan penyakit saat ini salah satunya adalah karena manusia terlalu percaya dengan akal pikirannya, sehingga tidak memikirkan masa depan atau keturunannya nanti bahkan tidak peduli dengan generasi yang akan datang bila berkembangnya penyakit sampai tidak terkendali, bisa-bisa manusia akan punah karena semakin banyaknya penyakit.
Menurut perenungan sederhana penulis akan mencoba menganalisa; misalnya penyakit ini terus bertambah dan kemampuan manusia belum bisa mengatasi banyaknya penyakit, bisa terjadi kepunahan generasi yang akan datang. Sebuah penyakit setelah diobati oleh obat-obatan kimia buatan manusia mungkin mati mungkin juga tidak. Yang tidak mati akan membuat system kekebalan atau mungkin akan bermutasi menjadi penyakit bentuk lain yang sudah tidak mempan diobati dengan obat lama dan berkembang dengan bentuk yang lebih banyak, sehingga sangatlah wajar kalau manusia pada suatu saat nanti akan tidak mampu lagi mengatasi berbagai macam penyakit karena perkembangan obat dan penyakit sudah tidak seimbang, maka kepunahan manusia tinggal menunggu waktu saja.
Untuk itu Mariah kita sedikit membayangkan apa kita akan ikut membantu kepunahan umat manusia di masa datang, cepat atau lambat pasti akan terjadi kepunahan atau yang dikatakan manusia sebagai kiamat, maka salah satu cara adalah mencoba untuk tidak memberikan dominasi akal dalam kehidupan ini bila kita masih menyayangi generasi kita di masa mendatang.
Latihlah kepekaan kepada alam semesta tentang kehidupan ini, dan posisikan akal pikiran pada tempat yang benar dalam menjalani kehidupan ini, dengan demikian anda termasuk orang yang membantu menyelamatkan dunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar