Dalam setiap kehidupan kebanyakan setiap manusia selalu beranggapan dan mengkaitkan kehidupannya dengan Tuhan sebagai sang Maha Pencipta, Maha Kuasa karena hampir setiap manusia selalu meyakini dan mengingat Tuhan, hal ini selalu diakui oleh manusia sebab pengaruh adanya kekuatan diluar dirinya yang sangat besar.
Didikan dan memperkenalkan Tuhan sejak kecil tentang kebesaran Tuhan dengan alam semesta ciptaanNYA kepada manusia sudah menjadi tradisi manusia terutama di belahan timur dunia, sehingga manusia sudah melekat dengan Tuhannya sebagai sang pencipta, itulah kabaikan orang tua atau orang-orang di sekelilingnya semasa dalam kehidupannya. Kebiasaan itu sudah turun menurun sejak dahulu sehingga membuat kehidupan manusia bila sudah dapat merasakan kedekatannya dengan Tuhan akan selalu mendapatkan kebahagian, kedamaian dalam hidupnya, demikian sebaliknya.
Perkembangan manusia mengalami pergeseran kehidupan sejak manusia mulai dikenalkan pendidikan pengetahuan tentang realita kehidupan, yaitu kehidupan yang berdasarkan dan mengutamakan pada akal pikiran dan logika manusia, semuanya harus serba masuk akal dan dapat dilogikakan, apalagi cara pendidikan ini sudah diterapkan sejak kecil yaitu dibangku sekolah dasar.
Tentunya akal manusia yang sudah dijejali dengan logika sejak masih kecil dan terus menerus tentang logika, maka tanpa disadarinya alam bawah sadar manusia akan membentuk dirinya atau berkarakter serba logika, yang pada akhirnya dapat menggeser pendidikan tentang keTuhanan yang berdasar pada keyakinannya, bahkan sudah mulai terjadi perseseran bila manusia sudah mulai belajar keyakinan tentang Tuhan yang disangkutkan dengan akal pikiran dan logika manusia.
Banyak sudah yang mengalami pergeseran dalam pengertian tentang kebesaran Tuhan karena Tuhan sudah mulai di logikakan, akibatnya makna Tuhan sudah mulai berubah arti, dimana dahulu Tuhan sudah menjadi pegangan hidup, saat ini sudah menjadi nomor sekian dalam hidupnya, hanya logikanya yang menjadi nomor satu sebagai ujung tombaknya.
Seperti judul diatas, setiap manusia bila mempunyai rencana dan berharap dalam setiap kehidupannya selalu menganggap 99 % adalah milik dirinya atau ketentuannya, sedangkan porsi Tuhan hanya sebesar 1 % saja sudah cukup, sehingga apa yang terjadi? Banyak manusia kehilangan pegangan hidup tidak stabil bila sudah tidak sesuai dengan harapannya, seperti tidak mempercayai hasil yang didapatkan, terjadi konflik dalam batinnya tentang Tuhan dan logikanya yang akhirnya terkumpul menjadi energi tertentu dan terjadi tekanan dalam jiwa dan jasmaninya, bila badan jasmaninya tidak kuat menahan energi tersebut maka dapat menyebabkan sakit badannya juga bisa membuat stress bahkan bisa sampai gila, itulah permainan dan ulah dari akal pikiran dan logika manusia yang tidak disadarinya.
Bila mengkesampingkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia akan menjadi sangat besar resiko manusia dalam kehidupan ini atau dalam kehidupan mendatang, karena manusia tidak bisa lepas dalam bentuk apapun dari Tuhan yang Maha Pencipta, mau percaya atau tidak percaya tidak akan menjadi masalah bagi Tuhan, tetap ada akibat yang ditimbulkan dari tindakan manusia.
Mangapa Tuhan sekedar diberi nilai pengaruhnya hanya 1 % saja?
Akal manusia membuat peran Tuhan kehidupan ini yang hanya 1 % sangat menipu dan memanipulasi kehidupan itu sendiri, logika kita telah berperan dalam manipulasi semacam ini, dan masih banyak maniulasi yang dibuat oleh logika manusia yang dapat menyesatkan manusia itu sendiri. Keyakianan manusia pada Tuhan sudah mulai bergeser kepada keyakinan yang berdasarkan logika, mengapa demikian…..? karena tanpa disadarinya akal manusia dan logika memanipulasi diri dengan caranya yaitu Tuhan yang sejatinya ada dimana-mana, tidak bisa dilihat oleh manusia dan semua makhluknya mulai dilogikakan, bagaimana logika bisa menangkap dan mewujudkan Tuhan….?
Maka berhati-hatilah dengan pernyataan judul yang ada diatas….
Dalam komunitas “Cerdas hati dengan RSQ” selalu diberikan pemahaman tentang kehidupan yang sangat sederhana yang sudah ada dalam masyarakat, terutama melatih kepekaan tentang Tuhan dengan cara berserah diri dan melatih kepekaan tentang alam semesta yang merupakan sarana hidup bagi makhlukNYA, sehingga kita bisa memahami dan menjalani hidup dengan baik penuh nilai positif dan selalu belajar mendeatkan diri kepada Tuhan sang Maha Pencipta.
Salam "CERDAS HATI DENGAN RSQ”
0 komentar:
Posting Komentar