Mungkin terasa aneh kalau dikatakan kecerdasan hati, biasanya kecerdasan itu selalu berkonotasi dengan akal pikiran atau otak manusia, ini hanya memudahkan istilah dalam menterjemahkan kata-kata cerdas, agar dapat dimaknai dengan baik oleh pikiran. Sebenarnya hati sudah jauh lebih cerdas dari akal pikiran manusia tanpa harus dicerdaskan, karena hati merupakan tempat suci dimana Tuhan mau singgah di dalamnya.
Manusia dapat hidup di dunia ini dengan baik karena memang manusia diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya, yaitu akal pikiran yang jauh lebih baik, atau yang lebih kerennya dapat dikatakan lebih cerdas.
Dengan akal pikiran manusia, maka sejak manusia ada sudah dimanfaatkan dan semakin lama diasah dalam kehidupan ini maka manusia saat ini semakin cerdas dan piawai dalam memanfaatkan kecerdasan akalnya, bahkan segala sesuatu dalam kehidupan manusia tidak bisa lepas lagi dari memanfaatkan akal pikirannya.
Hingga saat ini manusia sangat tergantung dengan akal pikrannya, hampir setiap hal yang dikerjakannya selalu mengedepankan akal pikiran dan logika, dan karena dalam kehidupannya selalu serba masuk di akal, serba logika bahkan untuk mendapatkan berkah Tuhan tanpa disadari mengharuskan dirinya melalui akal dan logikanya.
Itulah hebatnya akal manusia, Banyak manusia yang selalu merencanakan segala sesuatu hanya tergantung dengan akal pikirannya, sehingga banyak juga manusia yang bila mengalami ketidak sesuaian dengan rencananya menjadi stress, frustasi atau menyalahkan pihak-pihak lain yang menyebabkan ketidak berhasilannya sendiri. Dan yang lebih parah lagi banyak manusia sudah mulai meninggalkan keimanannya yang sudah dia pupuk sejak kecil………., sangat disayangkan.
Akal manusia kalau sudah mulai digandeng dengan sifat ke”AKU”an akan mengalami pembiasan atau keluar jalur Tuhan dan ini sangat berbahaya dalam kehidupannya, disini bisa digambarkan bila manusia sudah merasa paling hebat, paling pintar dan paling segala-galanya, inilah yang disebut berbahaya, walaupun dia dalam pergaulan mengatakan orang yang beriman.
Manusia dapat hidup di dunia ini dengan baik karena memang manusia diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya, yaitu akal pikiran yang jauh lebih baik, atau yang lebih kerennya dapat dikatakan lebih cerdas.
Dengan akal pikiran manusia, maka sejak manusia ada sudah dimanfaatkan dan semakin lama diasah dalam kehidupan ini maka manusia saat ini semakin cerdas dan piawai dalam memanfaatkan kecerdasan akalnya, bahkan segala sesuatu dalam kehidupan manusia tidak bisa lepas lagi dari memanfaatkan akal pikirannya.
Hingga saat ini manusia sangat tergantung dengan akal pikrannya, hampir setiap hal yang dikerjakannya selalu mengedepankan akal pikiran dan logika, dan karena dalam kehidupannya selalu serba masuk di akal, serba logika bahkan untuk mendapatkan berkah Tuhan tanpa disadari mengharuskan dirinya melalui akal dan logikanya.
Itulah hebatnya akal manusia, Banyak manusia yang selalu merencanakan segala sesuatu hanya tergantung dengan akal pikirannya, sehingga banyak juga manusia yang bila mengalami ketidak sesuaian dengan rencananya menjadi stress, frustasi atau menyalahkan pihak-pihak lain yang menyebabkan ketidak berhasilannya sendiri. Dan yang lebih parah lagi banyak manusia sudah mulai meninggalkan keimanannya yang sudah dia pupuk sejak kecil………., sangat disayangkan.
Akal manusia kalau sudah mulai digandeng dengan sifat ke”AKU”an akan mengalami pembiasan atau keluar jalur Tuhan dan ini sangat berbahaya dalam kehidupannya, disini bisa digambarkan bila manusia sudah merasa paling hebat, paling pintar dan paling segala-galanya, inilah yang disebut berbahaya, walaupun dia dalam pergaulan mengatakan orang yang beriman.
0 komentar:
Posting Komentar