Kebanyakan dari kita ini selalu berjalan dengan pola pikir sendiri untuk menjalani hidup di alam semesta ini, jarang sekali manusia tergantung kepada yang lain, bahkan tergantung kepada Tuhan saja boleh dikatakan hanya 1 % saja, bagaimana mengartikan 1% ini?
Ada suatu cerita yang mungkin juga terjadi dalam kehidupan kita sendiri, kita alami sendiri atau cerita teman-teman kita bahwa pernah mempunyai rencana untuk mendapatkan rejeki besar yang membuat kita sangat antusias untuk mengerjakan proyek tersebut karena menjanjikan keuntungan yang sangat besar, mudah mengerjakan dan tingkat keberhasilannya menurut akal manusia sudah diatas 90 %.
Untuk mematangkan rencana tersebut menjadi kenyataan, maka yang namanya akal pikiran manusia mulai menghitung, menganalisa untung rugi dan segala upaya akal pikir manusia tersebut agar tidak ada peluang sedikitpun untuk rugi atau salah, hal sekecil apapun sudah diperhitungkan dengan sangat matang oleh akal pikirn manusia ini, dan gambaran sukses dan berhasil mendapatkan keuntungan yang berlimpah sudah berada di depan mata, maka akal pikiran mulailah berbagi dan menghasilkan angka yang sangat mutlak yaitu 99,99 % pasti berhasil siisanya yang 0,01 % adalah milik dan kehendak Tuhan,
Nah pola piker atau mind set seperti cerita diatas itu sudah sering dipakai oleh kita, bahkan tanpa kita sadari dalam setiap hidup kita selalu mempunyai mind set seperti itu 99,99 % milik dan usaha kita yang 0,01 % hanya Tuhan yang tahu atau berkah Tuhan. Tetapi anehnya manusia masih memikirkan yang 0,01 % milik Tuhan, akal pikirnya terbelah, ada yang yakin 99,99% tetapi ada juga yang meyakini 0,01 %.
Nah manusia yang meyakini 99,99 % pasti orang yang terlalu yakin kepada diri sendiri pada keberhasilannya, tetapi bila gagal, maka segala macam perasaan dalam diri pasti bergolak dengan sangat dahsyatnya yang kemungkinan bisa berakhir dengan tekanan jiwa atau stress kalau tidak bisa mengendalikan diri, akal dan pikirannya.
Dan orang yang meyakini 0,01 % (yang mempunyai mind set 0,01 %) pasti dianggap tidak punya pendirian, keyakinan diri yang rendah tidak punya semangat juang dan lain sebagainya sebagai orang yang tidak punya kepercayaan pada diri sendiri, dan itulah yang terjadi dalam masyarakat pada umumnya, semua selalu dinilai dengan akal pikirannya saja, asal masuk diakal dan logika itu sudah benar, bahkan saat ini mulai terkikis mempunyai mind set 0.01 % milik Tuhan ini, akal pikiran sudah menjadikan sebagai syarat saja, sekedar aksi-aksian agar dikatakan oleh manusia yang lain masih punya iman, sangat riskan sekali…………
Dan tidak lama lagi bisa saja terjadi mind set yang 0,01 % akan dihilangkan oleh sominasi akal pikiran manusia, entah itu 5, 10, 20 tahun lagi, karena nilai yang 0,01 % tidak ada artinya bagi manusia, tentunya akan sangat gampang untuk menghilangkan hal tersebut, coba anda bayangkan bila anda hasil keuntungan 99,99 % untuk anda dan yang 0,01 % untuk orang lain, dapat dipastikan anda akan sangat tidak keberatan dalam hasil bagi keuntungan tersebut, karena akal pikiran anda pasti sangat setuju dengan pembagian tersebut, kecuali akal pikiran kita serakah…. Lain lagi persoalannya.
Mind set yang tergambar seperti diatas tanpa kita sadar sangatlah menyesatkan dan anehnya terus menerus dipakai dalam kehidupan ini, maka tetunya segala resiko ya harus ditanggung sendiri akibatnya. Itulah pola piker yang sudah sangat menancap dalam bawah sadar kita dank arena sering kita melakukan kondisi mind set seperti itu, maka alam bawah sadar merasa bahwa itu yang terbaik bagi manusia tersebut dan akan dipakai sebagai karakter oleh bawah sadar.
Sebaiknya mulai saat ini kita harus bisa merubah mind set atau pola piker tersebut, tanamkan pengertian, lakukan tindakan yang selalu positif dan berulang-ulang, agar alam bawah sadar akan merevisi mind set pola piker yang sudah salah kaprah tersebut.
Hidup ini milik Tuhan, semua ini milik Tuhan, hal yang besar sampai hal yang paling kecilpun semua milik Tuhan, bahkan rejekipun yang menentukan Tuhan karena memang hak mutlak ada di tangan Tuhan, yaitu takdir ada pada Tuhan, dalam perjalanan hidup manusia sama sekali tidak tahu dan tidak mengerti kalau nanti, besok, lusa, bulan depan, tahun depan dan selanjutnya mau dibawa kemana kita oleh Tuhan, dan hanya Tuhanlah yang mengetahui….. itulah Tuhan memang Maha Kuasa.
Bila kita sudah memahami dan mengerti semua karena Tuhan, rejeki karena Tuhan, apkah pantas kita menilai bahwa Tuhan itu hanya diberi nilai 0,01 % kalau ikut campur dalam kehidupan manusia? Pantaskah kita menilai Tuhan hanya sekecil itu? Bahkan akal pikiran manusia sampai sudah tersetting dengan spontan dalam setiap hal dalam menjalani hidup ini.
Mulai sekarang baliklah mind set yang ada yang sudah salah kaprah, yaitu 99,99 % milik Tuhan, dan 0,01% milik manusia, memang tidak mudah perlu waktu dan tindakan yang nyata dalam memberikan pengertian dalam alam bawah sadar, bila itu dapat berhasil, maka Tuhan akan menuntun kita dalam kehidupan ini.
Wewenang manusia hanya sebatas rencana, maka wajar kalau dalam kehidupan 0,01 % keberhasilan adalah miliknya, sedang yang 99,99 % adalah milik Tuhan, hanya dalam aktifitas kehidupan manusia mempunyai 99,99 %, maka akal pikiran diperlukan sebatas menunjang kehidupan bukan menjadi ujung tombak kehidupan atau berdiri di depan kehidupan manusia.
Salam Cerdas Hati dengan RSQ
0 komentar:
Posting Komentar