Banyak orang memanfaatkan kecerdasannya untuk menapaki hidup ini dengan berbagai macam kecerdasan, ada kecerdasan ilmu pengetahuan umum, ada ilmu sosial, ada juga ilmu alam dan berbagai macam kecerdasan yang semua itu digunakan dengan tujuan untuk mempertahankan hidup, semua kecerdasan yang sudah dilakukan oleh manusia masih merupakan kecerdasan buatan, yaitu dibuat oleh akal pikiran manusia.
Sejak manusia menyadari bahwa kecerdasan yang berasal dari akal pikiran manusia sangat menunjang kehidupannya, maka perkembangan akal pikiran manusia berkembang sangat pesatnya, bahkan hampir disemua bagian kehidupan tidak lepas dari akal pikiran yang bermuara pada logikanya. Inilah prestasi manusia yang luar biasa.
Perkembangan akal pikiran manusia dimulai sejak abad 18 dimana revolusi industry mulai berkembang, segala penemuan dibukukan, dalil-dalil, rumus formula ditulis dengan segala bukti hasil penelitian manusia, dan mulai disebarkan ke dunia berupa buku-buku untuk memudahkan manusia lainnya bisa membaca dan mendalami ilmu pengetahuan tersebut, mulai dari ilmu alam, kimia, biologi, social dan ilmu-ilmu lainnya, sehingga manusia lainnya denganakal pikirannya mulai mengembangkan berbagai ilmu yang berdasar buku-buku tersebut.
Pembelajaran ilmu ini membuat manusia semakin cerdas akal pikirannya dan semakin logis dalam menjalani kehidupannya karena sejak kecil sudah mulai mendalami ilmu pengetahuan ini dan ditunjang oleh kenyataan yang dapat dilihat sehingga sesuatu yang logis sudah menjadi makanan sehari-hari, bila tidak logis atau tidak nyata maka dianggap tidak benar.
Disisi manusia lainnya, banyak juga yang mendalami tentang kecerdasan alami, kecerdasan yang mengikuti petunjuk Tuhan, hal ini dipelajari dengan hati yang paling dalam dan selalu berusaha mendekat kepada Tuhan, maka meningkatlah kepekaan terhadap alam semesta dan intuisi yang merupakan petunjuk Tuhan berkembang, inilah yang disebut belajar mencerdaskan hatinya, sayangnya manusia yang mau belajar mencerdaskan hatinya masih sangat sedikit, karena manusia saat ini lebih suka mengembangkan ilmu logis, ilmu nyata yang dapat dilihat dengan mata hasil pembelajarannya.
Berkembangnya kecerdasan buatan yang dilakukan oleh akal pikiran sedikit demi sedikit mulai menggerus kecerdasan alami, kecerdasan hati atau kecerdasan Ilahi, kenapa ini bisa terjadi?
Alam bawah sadar selalu menanggapi dan mengaktualisasikan segala tindakan manusia pada apa-apa yang sering dan terus menerus dilakukan oleh manusia itu sendiri, karena manusia sejak kecil sudah mengasah akal pikirannya dengan segala ilmu pengetahuan duniawi, ilmu nyata atau ilmu logis, secara tidak langsung menuntun manusia tanap disadari membentuk tindakam manusia yang bernuansa nyata dan logis, dan bila dilakukan dan dibiarkan terus menerus akan membentuk karakter manusia, dan hal ini sudah terjadi dalam masa kini.
Bila sudah mulai menjadi karakter, tentunya ego mulai menentukan bahwa hanya berdasar akal pikirannya sendirilah yang benar, sedangkan pikiran orang lain tidak ada yang benar, maka timbullah berbagai paham yang dibentuk oleh manusia tersebut, dan mulai dikembangkan sesuai dengan yang dibentuk oleh akal manusia itu sendiri kepada manusia lainnya, berkembanglah berbagai paham yang sampai saat ini sudah sangat banyak menyebar kemana-mana.
Bila kita mau jujur, sebenarnya semua itu berasal dari yang satu yaitu Tuhan, mengapa mau dipecah-pecah menjadi banyak, siapa yang menyebabkan perpecahan? Yaitu akal pikiran kita sendiri.
Bahkan dengan sangat hebatnya perkembangan akal pikiran tersebut, sampai menindas kecerdasan hatinya, membuat tumpul hatinya dengan cara yang dianggapnya harus selalu masuk akal, logis, dan nyata, sedangkan ilmu Tuhan itu dibuat seolah-olah tidak berdaya karena tidak nyata, tidak logis dan tidak masuk akal, akal pikran menjadi ujung tombaknya kehidupan manusia tersebut, maka lahirlah manusia yang tidak mau mempercayai Tuhan, dan generasi ini berkembang dengan akal pikirannya sendiri.
Walaupun kita mempelajari ilmu pengetahuan manusia, tetapi mencerdaskan hati itu perlu ditingkatkan, buatlah akal pikiran kita menjadi pendukung kita dalam hidup, jangan dibuat sebagai ujung tombak dalam kehidupan. Cerdaskan hati dengan meningkatkan iman yang ada dalam diri dengan meningkatkan ibadah kepada Tuhan, membersihkan hati, selalu bertindak positif, maka jalan kembali ke Tuhan akan selalu beserta kita, amin…amin…amin.
Salam “Cerdas Hati dengan RSQ”
Bersambung.......
0 komentar:
Posting Komentar