Setiap manusia mempunyai hak untuk kaya sebab dasar manusia sejak diciptakan Tuhan adalah menjadi wakilNYA dalam alam dunia ini agar bisa merawat dengan segala daya upayanya, maka diberikanlah akal pikiran yang merupakan anugerahNYA kepada manusia yang tidak terdapat pada makhluk selain manusia, sayangnya hak yang diberikan tidak dibarengi dengan kewajiban yang harus dilakukan sehingga manusia hanya memperoleh ala kadarnya saja asal bisa hidup, itupun karena Tuhan maha Pengasih dan maha Penyayang kepada seluruh umatnya.
Bila anda pernah melihat atau mendengar apa yang dikatakan oleh bapak Mario Teguh dalam acara Golden Ways ; “kebutuhan itu pikiran, keinginan dekat dengan hati” maka anda pasti dapat memahami ungkapan tersebut, apalagi anda bisa memisahkan makna dari “pikiran” dan “keinginan” yang dimaksud oleh bapak Mario Teguh.
Pikiran itu dekat dengan akal sedangkan keinginan dekat dengan hati dan dimana peran alam bawah sadar dalam kehidupan? Itulah tanpa kita sadari bahwa alam bawah sadar yang menggiring kita menuju kepada kebutuhan dan keinginan tersebut bisa dicapai, karena tugas alam bawah sadar adalah mempertahankan hidup makhlukNYA dan alam bawah sadar mencerminkan diri kita melalui karakter yang terbentuk dari akal pikiran dan keinginan.
Terjemahan dalam tindakan alam bawah sadar berdasarkan pada pikiran dan hati manusia yang diaduk-aduk, digodok dalam alam bawah sadar dan tidak condong kearah positif ataupun negative dalam tindakan yang diwujudkan, tetapi menyesuaikan kenyamanan dan keenakan dari manusia itu sendiri, bila tindakan yang terus dilakukan menjadikan manusia nyaman maka akan terbentuk karakter manusia itu sendiri, tidak peduli hal itu akan menyakiti diri sendiri nantinya. Itulah peranbawah sadar manusia pada umumnya.
Sebagai contoh yang paling mudah misalnya melakukan “ketidak jujuran” atau “kebohongan” untuk menutupi sesuatu hal, jika “kebohongan” sekali berhasil maka terjadi kenyamanan dan keenakan berlaku “bohong”, dari satu kebohongan pasti akan merembet kebohongan kedua, ketiga dan seterusnya, dari kebohongan kecil lama kelamaan menjadi kebohongan besar, tanpa disadari akan menjadi karakter “tidak bisa dipercaya”, demikian pula dengan model karakter yang lainnya, misalnya “jujur” bila selalu dilakukan secara terus menerus dengan keikhlasan hati, maka alam bawah sadar menterjemahkan bahwa kejujuran membuat diri manusia nyaman dengan berbuat jujur, bila sudah terbentuk dalam karakter maka melakukan “ketidak jujuran” akan jauh dari pikiran dan tindakannya, dan terpancarlah dalam dirinya sifat jujur, aura kejujuran yang akan menyentuh dan berinteraksi dengan alam sekelilingnya.
Jadi…..Apa hubungannya dengan kekayaan ?
Kekayaan bisa dikatakan rejeki tetapi tidak selalu berhubungan dengan uang, banyak orang mempunyai uang yang sangat banyak, tetapi tidak bisa menikmatinya karena banyak hutang, urusan, banyak musuh dan lain sebagainya sehingga tidak bisa menikmatinya walaupun terlihat secara fisik kaya raya. Kekayaan yang sebenarnya adalah rejeki atau nikmat yang diberikan Tuhan kepada umatnya untuk bisa dimanfaatkan oleh manusia dengan sebaik-baiknya.
Manusia punya hak untuk kaya, sedangkan rejeki adalah milik Tuhan, maka kewajiban manusia bila ingin menikmati rejeki dari Tuhan harus melaksanakan kewajiban yang diperintah Tuhan tentunya, apa itu? Melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan kebaikan karena Tuhan adalah pusat kebaikan, sebab rejeki yang berasal dari Tuhan juga berbuah kenikmatan dan kebaikan.
Ada pepatah yang sangat bijak; “ Takdir adalah milik Tuhan, tetapi nasib adalah manusia yang membuatnya, tergantung kepada manusia itu sendiri untuk dapat mengubahnya”. Manusia terikat dengan alam bawah sadarnya yang mempunyai kekuatan hampir 9 kali lipat dari kekuatan sadar manusia itu sendiri, semua itu akan dapat terjadi bila kita dapat melihat benang merah hubungan antara manusia dengan Tuhannya, yaitu kebaikan…….
Caranya…..? lakukan selalu dalam kehidupan selalu dalam koridor kebaikan, maka alam bawah sadar akan menindak lanjuti dengan membentuk karakter yang muncul penuh dengan kebaikan, dan segera terpancar segaa kebaikan dalam diri kita, maka tidak mustahil kenikmatan dari Tuhan akan selalu menghampiri kita.
Salam “Cerdas Hati dengan RSQ”
0 komentar:
Posting Komentar